Ketika Harus Mengambil Langkah (Seribu)

Baru beli bukunya pak Rhenald Kasali, Ph.D yang berjudul 'CHANGE!'

buku yang dah lama terbit dan dah gw impikan sejak dulu. Well, sekarang lagi akan mengambil langkah yang seharusnya sudah dilaksanakan sejak dahulu. Langkah yang harus segera diambil demi sebuah idealisme dan masa depan yang kupikir pasti nggak akan sama jika gw tetap memiliki pikiran yang terus-menerus diintimidasi oleh perasaan, perasaan dan perasaan. Ya begitulah. Cinta itu bisa menjadi jebakan yang sangat ampuh. Makanya selagi bisa sadar dari rasa mabuk akibat endorphine rush segeralah menyadari sekeliling dan jangan sampai membuat kesalahan yang tidak perlu. Tidak semua cinta yang kita temui itu harus dihindari, namun adakalanya harus disikapi dengan bijak agar tak mempengaruhi hal-hal yang seharusnya kita jalani dengan penuh.
Well, maafkan kalo ulasan ini sepertinya nggak ada arahnya coz gw menulis ini dengan mengikuti kata hati yang sedang bergejolak karena ada bagian-bagian dalam diri yang saling berbenturan demi menghasilkan suatu keputusan yang diperlukan. Pertimbangan demi pertimbangan yang sering harus berjuang
sekeras-kerasnya dengan perasaan yang telah tumbuh lumayan besar dan mulai bertambah kuat. Harus segera dieliminasi dengan tak pemperhatikan pola yang terjadi dalam iklim perasaan. Dan dalam perasaan justru nggak mau untuk menghapuskannya sama sekali, terlalu mencintai romance yang terjadi dan tak peduli dengan lingkungan maupun idealisme. Gw pribadi nggak takut dengan apa kata orang. Toh yang menjalani kehidupan ini adalah gw sendiri dan bukan orang lain. Orang lain hanya bisa merasakan dampak dari kehidupan gw saja. ya sudahlah. Toh yang terjadi di dalam kenyataan adalah hal yang menampar ego dan gengsi gw sampe babak belur, sampe gw sendiri kehilangan kepercayaan diri untuk sementara waktu. Selebihnya yang indah-indah sebenarnya hanya dalam khayalan gw saja. Gw juga mengakui kalo dalam pikiran gw imaging yang terjadi sebenarnya nggak relevan dengan kenyataannya. Imaging bisa membuat kita salah menilai orang karena kita telah membuat suatu image dalam pikiran kita tentang orang itu. Gw sendiri semakin hari semakin bisa menumbuhkan rasa suka ini karena imaging yang lebay dalam pikiran gw yang sangat dibantu dengan endorphine yang tiba-tiba membanjiri semua aliran darah dan menjadikan diri ini gila sendiri.. hadohh

To Be Continue