Betapa tidak, di era IT seperti sekarang semua bisa dibuat termasuk 'imaging'
Nah suatu produk apapun itu bentuknya sering di iklankan secara hiperbola dengan tujuan untuk mendapatkan simpati dari publik untuk menggunakan produk tersebut. Publik tak jarang tertipu produk jelek dan 'underqualify' setelah dicekoki iklan yang tidak realistis.
Demikian juga halnya dalam kampanye politik.
Tak jarang ada tokoh-tokoh tertentu yang maju dalam dunia politik dan 'mengiklankan' diri dengan cara yang hiperbola. Difoto dengan gaya yang meyakinkan, berwibawa, menarik, nampak mapan dan 'smart'. Namun benarkah karakter calon wakil rakyat dan calon pemimpin daerah yang 'beriklan' itu sesuai dengan kenyataan yang ada?
Publik di Indonesia bisa saja tertipu.
Jadi awas-awaslah
Selidiki baik-baik pilihan kita, TELITI SEBELUM MEMBELI.
Nggak salah dong..
Publik punya hak untuk menjadi 'Quality Control' terhadap apa yang ada di sekitarnya, apa yang dikonsumsinya, sampai siapa yang memimpinnya dan sistem seperti apa yang olehnya publik dipimpin.
Aksi tipu-tipu di dalam dunia politik memang sudah lumrah mba...sekarang tinggal bagaimana masyarakat pandai-pandai menilai...
BalasHapusKunjungan balik...makasih dah mampir di gubuk reyot saya, dan saya senang bisa bersahabat dengan anda...
Sekalian minta ijin follow blognya, follow balik ya...
Salam hangat selalu...
betul mba.. pandi setuju.. kita yang dipimpin harus juga mengawasi pemimpin kita, yang namanya manusia ngak ada yang sempurna.. harus terus di pantau gitu..
BalasHapuspandi udah follow.. he.. be my friend..
BalasHapussudah follow balik n ku pasang di FREUNDE ku
BalasHapus:)
kunjungan balik..
BalasHapusthanks ya
(^__^)
Yang ramai di tv swasta itu (markus jadi-jadian) mungkin juga dalam rangka pencitraan, kalee..
BalasHapusSalam
ALRIS
http://alrisblog.wordpress.com/
kunjungan balasan
BalasHapuswah isinya hampir mirip ama postinga gw, teliti dl harus membeli
kunjungan balik ^^
BalasHapuspencitraan palsu, cepat atau lambat pasti keliatan aslinya ^^
have a nice day ^^
Citra diri sewajarnya terbentuk sendiri dengan apa adanya, tanpa kamuflase. Salam kenal juga sobat.
BalasHapuskunjungan balik....
BalasHapusuntuk menarik minat orang lain, makanya dibuatlah aksi promosi diri yang heboh meski akan lebih baik kalau tampil apa adanya jadi ga membohongi pihak mana pun
Pencitraan palsu emang banyak membuat kita tertipu... Pandai2 kita aja sih gimana menilainya...
BalasHapusbtw, thx udah mampir. blog kamu udah aq follow, follow balik ya...
didalam dunia politik itu memang biasa terjadi, aku menyebut itu "topeng" atau bermuka seribu hehehe, tq dah berbagi :)
BalasHapuskalo gak begitu namanya bukan politik..
BalasHapuskunjungan perdana, ditunggu follow baliknya.
Politik memang sering menggelitik
BalasHapusnah, saya juga sering perhatikan iklan hiperbola politik, yg menggelitik..
salam kenal sob,.^^
makanya kudu hati2 ya
BalasHapuspencitraan itu wajar kalau dari sisi promosi karena semua tergantung ke selera konsumen toh hehehe
BalasHapussekarang memang susah nih mas untuk mencari seorang pemimpin yang benar-benar jujur.
BalasHapuskebanyakan pemimpin itu hanya hanya dari kata saja, tapi sebenarnya hatinya iblis.
ya, jadi bener mas, kita harus berhati-hati ajja dalam memilih pemimpin jangan langsung pilih ajja
salam.
BalasHapusWaahh!
entri yang menarik.Pendek tapi padat!!Tahniah.
Setuju dengan apa yang anda cakapkan.
Jangan nilai produk atau politikus dari iklan mereka.
O yea!!
hehehe.
SETUJU!!!!!!!!!!!!
BalasHapusxoxo
YULIA RAHMAWATI
Get Up,Survive, Go Back To The Bed
aku datang... :)
BalasHapusEmang skrg ini kita sendiri yg harus selektif memilih pwmimpin dan wakil kita.. inget acaranya john pantau yg sedang mewawancarai ingrid tamsil ga ? dia ditanya sila pancasila aja masih mikirrrr lama, ditanya istilah2 dalam politik aja, kalang kabut, nanya2 ke anak buahnya.. trus atas dasar apa dia bisa duduk dikursi dewan ? payah...
jangan beli kucing dalam karung
BalasHapusbeuh! QUALITY CONTROL men...!
BalasHapusjadi inget lagi kuliah kemarin :D